Pages

Kamis, 16 Januari 2014

Imaji Kekosongan


Kosong, Tak penuh dan tak juga terpenuhi, hanya ada larik dan baris tak berarti.  Lihatlah kesana, di ambang angin dan udara! meraka juga sama, masih kosong dan tetap kosong. Ruang hampa tanpa tanda, yang begitu lekat dan terpancar lewat garis tak berwarna. Hanya kosong dan lagi-lagi kosong. Datang dan kemudian berlalu pergi menukar diri
Deskripsi kecil yang muncul begitu saja ketika saya duduk dalam salah satu ruang di gedung B8, menanti dosen yang lebih dari empat puluh menit tak kunjung datang untuk membagi ilmunya. Bait yang jika diintreprestasikan lebih lanjut pasti akan berbeda antar satu orang dengan yang lain.  Sebuah bait biasa dan sederhana tentang kosong. 

Kosong sering dikonotasikan dengan kondisi sendiri, sepi dan hening. Namun sering terlupakan bahwa sesungguhnya di dalam keadaan kosong semua rasa akan terpancar dan terpantul di sana. Kosong bukan hanya berarti hampa, bodoh atau tak berguna namun lebih kepada sifat penetralan diri dengan melepas beben-beban yang ada. 

            Sebuah sistem bilangan menyatakan bahwa kosong itu adalah satu per nol yang akan  menghasilkan  jumlah  penghitungan tak hingga. Bilangan tak hingga sendiri hingga kini masih banyak menyisakan misteri yang belum dapat dipecahkan lebih lanjut oleh para ahli, namun demikian  banyak orang menjabarkan bahwa bilangan tak hingga itu sama dengan kata ‘luar biasa’.
            Riffater (1978) seorang ahli sastra Barat menganggap bahwa gambaran hidup sama dengan puisi. Memahami puisi (baca: kehidupan) sama halnya dengan memahami kue donat. Apa yang hadir secara tekstual diibaratkan sebagai daging donat, sedangkan yang tidak hadir adalah ruang kosong yang berbentuk bundar di tengah donat yang berfungsi menopang daging donat menjadi donat. Ruang kosong yang tidak ada secara tekstual itulah yang menentukan terbentuknya kehidupan, dengan kata lain bahwa ruang kosong dapat menghasilkan sesuatu itu ada.
            Hewan malam seperti nokturnal pun memiliki ruang kosong, sebut saja burung hantu salah satunya. Burung hantu yang duduk di sebatang dahan mengilhami ruang kosong dalam malam sebagai simbol kebijakan. Semakin banyak ia melihat, semakin sedikit ia berbicara. Semakin sedikit ia bicara, semakin banyak ia mendengar. Mengapa kita tidak mencoba merasakan imaji kekosongan dan menjadi seperti burung hantu yang bijaksana itu?
            Merasakan imaji kekosongan mungkin dapat menjadi salah satu alternatif untuk mencari ketenangan berpikir, ketenangan hati dan rasa, suatu bentuk kesadaran menuju kesadaran jiwa sampai pada tingkat bawah sadar yaitu tingkat transendental perasaan, perasaan yang menyatukan sebuah kesatuan dengan seluruh alam yang bergabung dalam keseluruhan tunggal.    


 Aini Machmudah

Catatan kosong tantang kosong
Dari anak manusia kosong yang hidup di alam kosong



Tidak ada komentar:

Posting Komentar