Pages

Rabu, 09 Januari 2013

CIRI DAN SISTEM MORFOLOGI NOMINAL


Pada umumnya, jenis atau kelas kata dalam bahasa jawa dibedakan menjadi 10 macam (Suhono, 1956, Padmosoekotjo, 1986:108), sebagai berikut:
1.      Tembung aran ( benda / nomina / noun ) adalah kata yang menjelaskan nama barang, baik kongkrit maupun abstrak. Contoh : meja , roti.
2.      Tembung Kriya ( kerja / verba / verb ) adalah kata yang menjelaskan atau bermakna perbuatan, pekerjaan. Contoh: ados, turu, mangan.
3.      Tembung katrangan ( keterangan / adverbia / adverb ) adalah kata yang menerangkan predikat atau kata lainya. Contoh: wingi, sesuk, durung.
4.      Tembung kaanan ( keadaan / adjektiva ) yaitu kata yang menerangkan keadaan suatu benda atau lainnya. Contoh; ayu, ijo, kuning, jero.
5.      Tembung sesulih ( ganti / pronomina / pronoun) yaitu kata yang menggantikan kedudukan orang, barang, tempat, waktu dan lainnya. Contoh: aku, dheweke, kowe, panjenengane.
6.      Tembung wilangan ( bilangan / numeralia ) yaitu kata yang yang menjelaskan bilangan. Contoh: siji, telu, rolas, selawe.
7.      Tembung panggandeng ( sambung / konjungsi) yaitu kata yang berfungsi menyambungkan kata dengan kata. Contoh: lan, karo, tuwin.
8.      Tembung ancer-ancer ( depan / preposisi) yaitu kata yang mengawali kata lain, bermakna memberikan suatu tanda terhadap suatu asal-usul, yempat atau kausalitas. Contoh: ing, saka,
9.      Tembung panyilah ( Sandang / artikel ) yaitu kata yang menerangkan status atau sebuatan seseorang, binatang dan lainya. Contoh: sang, si , Hyang. Dsb
10.  Tembung panguwuh ( lok / penyeru / interjeksi) yaitu kata yang memiliki makna seruan, ungkapan verbal bersifat emotif. Contoh: lho, adhuh.hore dan sebagainya.

            Sedangkan menurut Ramlan (1991: 58) mengemukakan adanya dua belas golongan kata, yaitu sebagai berikut:
1) kata verbal
2) Kata nominal
3) Kata keterangan
4) Kata tambah
5) Kata bilangan
6) Kata penyukat
7) Kata sandang
8) Kata Tanya
9) Kata suruh
10) Kata penghubung
11) kata depan
            12) Kata seruan

Kridalaksana (1991: 49) membagi kelas kata berikut:
1) Verba
2) Ajektiva
3) nomina
4) Pronomina
5) Numeralia
6) Adverbia
7) Interogativa
8) Demonstrativa
9) Artikula
10) Preposisi
11) Konjungsi
12) kategori fatis
13) Interjeksi



Kata Benda ( Nomina atau Tembung Aran )

2.1 Pengertian
            Kata benda adalah kata yang menerangkan nama barang-barang secara kongkret dan abstrak (Padmosoekatjo, 1986: 108). Selanjutnya Poedjoseodarmo (1979: 77) menmabhkan bahwa kata benda atau nomina adalah kata yang mandiri, dalam kalimat tidak tergantung kata lain, mislanya oarang, tempat, benda, kualitas, dan tindakan.

2.2 Ciri-Ciri Nomina
            Ciri-ciri nomina dilihat dari 3 hal yaitu prilaku morfologis, prilaku sintaksis / Valensi, perilaku semantis/ makna:
1.      Prilaku morfologis
            Ciri yang bersifat morfologis ada dan patut diperhatikan sejauh kata tersebut berbentuk pilimorfemis yakni gabungan dua buah morfem atau lebih. Ciri nomina berdasarkan perilaku morfologisnya adalah sebagai berikut:
1)      Afiks pembentuk nomina yaitu:
paN-          = pambujuk
pa-             = paweling     
pi-              = pitutur
praN-/an    = panyuwunan
pa-/-an       = pasugatan
pi-/-an        = pitulungan
pra-/-an     = prapatan
2)      Konfiks ka-/-an, sufiks –an, dan sufiks –e
Contoh:     karisedenan, kalurahan, ( namun ada konfiks ka-/-an tidak selamanya membentuk nomina seperti kawelasan dan kadunungan yang berkelas verba), sementara itu sufiks –an yang berkelas nomina biasanya berkorespondensi dengan kata duwe, misalnya duwe dolanan, duwe tulisan namun ada juga sufiks –an yang berkelas verba misalnya: dolanan dan sabukan, ini dapat dibuktikan dengan mengkombinasikan kata-kata tersebut dengan mbok kowe.
2.      Perilaku Sintaksis
            Nomina tidak hanya berbentuk polimorfemis tetapi juga monomorfemis, misalnya kata buku, bocah, meja, tas, sepatu, dsb. Pengenalan kata benda melalui ciri-ciri sintaksisnya adalah sebagai berikut:
a.       Dalam kalimat yang berpredikat verba, nomina cenderung menduduki fungsi S (jejer) atau O (lesan).
Contoh: ibu adhang sega  atau Sega didhang ibu
b.      Pengingkaran terhadap nomina tidak memakai ora, melainkan dudu “bukan”, terutama dalam kalimat tuggal atau kontruksi yang bukan ideomati. Jadi yang ada adalah semacam : sing digawa dudu buku dan bukan sing digawa ora buku.
c.       Nomina lazimnya dapat diikuti oleh kata yang berkelas adjektiva (kata sifat), baik dengan atau tanpa kata pemerlekat sing ‘yang’ contonya : buku anyar, meja cilik, wong sing pinter, dsb.
3.      Prilaku Semantik
            Prilaku semantik ini sebagai pengacu terhadap unsur kenyataan yang berupa manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, benda, gagasan, pengertian, dan yang lain sejenisnya beserta segala dimensi yang dimiliki dan dapat disebut dengan kata.

2.3 Subkategori Nomina
            Berdasarkan ciri-cirinya nomina dapat dikategorikan menjadi beberapa subkaategori, yaitu:
1.      Monomorfemis dan polimorfemis
2.      Nomina tunggal dan tidak tunggal
3.      Nomina generik dan spesifiks
4.      Nomina umum dan khusus
5.      Nomina abstrak dan konkret
6.      Nomina insani dan bukan insani
7.      Nomina nama dan bukan nama diri


2.4 Sistem Morfologi Nominal
1) Nomina Murni
            Yakni nomina (kata benda) yang asli dari kelasnya sendiri, tidak terbentuk dari kelas kata yang lain. Nomina ini berupa tembung  lingga (L), dwilingga (DL), dwipurwa (DP) atau kombinasi dari masing-masing bentuk tersebut dengan imbuhan tertentu.
a.       Bentuk dan arti nomina murni
Arti
Bentuk
Contoh
Bentuk konkrit
a. L
b.DL semu
c.DL
d. DL-an
Meja, kursi, bale.
Odhong-odhong, alun-alun.
Kupu-kupu, kursi-kursi.
Kembang-kembangan. Wit-witan
Bentuk abstrak
a. L
b. ka-L-an
c. DP
d. pra- L
Agama, ilmu, budi, akal
Kabudayan, kadonyan, kasunyatan.
Pepalang, gegodhongan.
Pratandha, prajanji, pratingkah.
Pelaku
PaN-L
Pangarit, pangendhang, panabuh
Alat
paN-L
pangganjel
Tempat
a. L-an
b. ka-L-an
c. pa-L-an
d.per-L-an
e.DP-an
f. pra-L-an
Suketan, kolaman, banyunan.
Kalurahan, kecamatan.
Padusan, pomahan, pasanggrahan.
Pertapan.
Sesawahan, sesuketan, sesekaran.
Pradesan.
Tiruan
a. L-an
b.DL-an
Bandhulan, celengan, gunungan
Pasar-pasaran, wong-wongan.
Permainan
L-an
Macanan, nekeran
Jenis kelamin
L(a)
L(i)
DL(a)
DL(i)
Dewa, putra, taruna, saswa
Dewi, putri, taruni, siswi.
Dewa-dewa, putra-putra.
Dewi-dewi, putri-putri
Milik
-ku, -mu
Mbahku, polpenmu.
b.      Sistem Morfologi Murni
DL
DL-an
DL-an(2)
DL-an(3)
DL(a)
DL(i)
DL semu
DP
DP-an
Pra-L
paN-L(1)
paN-L
Pra-L-an
Per-L-an
Ka-L-an
Ka-L-an(2)
L (a)
L(i)
L
L(2)
L-an(1)
L-an(2)
L-an(3)
-ku, -mu, -e


2). Nomina Nonmurni
            Nomina non murni ada tiga macam yaitu nomina de verba (kata benda transposisi dari kata kerja), nomina de adjektiva (kata benda transposisi dari kata sifat) dan nomina de numeralia (kata benda transposisi dari kata bilangan).
a.       Nomina de verba
1)      Bentuk dan Arti Nomina de Verba

Arti
Bentuk
Contoh
Benda abstrak
a. paN-L
b. paN-L-an
c. pi-L
d. paN-DL
Pangrungu, pangudi.
Panyuwunan, panguripan,
Pituduh, piwelas, pitutur.
Pangarep-arep, pangeling-eling.
Pelaku
a. paN-L
b. pa-L
Panulis, pangrawit, panggarap.
Pagawe, pamong.
Alat
a. paN-L
b. paN-L-an
c. L-an
d. pa-L-an
Panyangga, pangukur.
Panggorengan, panggoilingan.
Saringan.
Patukon.
Obyek
a. L-an
b. DP-an
c. DL-an
Baron, gawean, tanduran.
Beburon, tetanduran.
Alap-alapan.
Tempat
a. L-an
b. paN-L-an
c. pa-L-an
d. per-L-an
Shendhenan.
Pandhelikan, pangrantunan.
Palagan, paturon.
Peretapan.
Hasil
a. L-an
b. DP-an
b. DL-an
Gorengan, lukisan, gambaran.
Gegayuhan, tetanduran, tetukon.
Goreng-gorengan, iris-isisan.
Milik
a. –ku/-mu/-e
b. DL-ku/-mu/-e
Gaweanmu, pangudine.
Pangarep-arepku, tetukonmu.

2)      Sistem Morfologi Nomina de Verbal
paN-L
paN-L
paN-Lan
paN-L-an
paN-L-an
paN-L-an
Pi-L
Per-L-an
Pa-L
Pa-L-an
Pa-L-an
DP-an
DP-an
DL-an
DL-an
DL-ku/-mu/-e
L-an
L-an
L-an
L-an
-ku/-mu/-e
paN-DL




b.      Nomina de adjektiva
1)      Bentuk dan arti nomina de adjektiva
Arti
Bentuk
contoh
Benda abstrak
a. ka-L-an
b. pi-L
Keadilan,kamulyan, kasarasan
Plala, piandel
Pelaku
paN-L
Pembareb, pangayom, panggedhe, panguwat
Alat
a. paN-L
b. L-an
Pangawet, paningset.
Telesan, rusohan.
Sebab
a. paN-L
b. paN-L-an
c.pa-L-an
d. DP-an
e. DP
Panglaris, panglipur.
Panglarasan
Palarisan
Memeden
Memedi
Tempat
a. L-an
b. PaN-L-an
c.pa-L-an
Petengan, adheman, sepen
Pangayoman, pangresian
Pasucen, pakiwan
Hasil
a. L-an
b.Dp-an
Bathen, payan.
Bebathen, pepayon.
Milik
a. –ku, -mu, -e
b. DP-ku, -mu, -e
Piandelku, pakiwanmu.
Pepayonku, bebhatenmu.
sifat
a. L-an
b. DP
c. DP-an
d. DL
Legen, paitan, kuningan.
Lelembut, kekecut, rerusoh
Pepaitan, lelegian, sesegeran.
Res-res.

2)      Sistem Morfologi Nomina de adjektiva
Pa-L-an
Pi-L
paN-L


L-an
L-an
paN-L-an


Pa-L-an
DP-an
DP-an(2)
DP-an

DP
DP-ku
DL
-ku,-mu, -e


c.       Nomina de numeralia
1)      Bentuk dan Arti Nomina de numeralia
Arti
bentuk
Contoh
Satuan
L-an
Atusan, ewon (sewunan), puluhan
Tempat
Pra-L-an
Prapatan, proliman, protelon

2)      Sistem Morfologi Nomina de numeralia
L-an
Pra-L-an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar