Pages

Senin, 19 Agustus 2013

Matahari Selalu Teggelam


Aini Machmudah

Bunga bijak tak lagi tumbuh
Terlupakan oleh megahnya keangkuhan
Pedang-pedang imitasi yang memaksa kita merintih
Diantara mata yang dibutakan
Diantara telinga yang ditulikan
Dan diantara kaki yang dilumpuhkan

Pekik perjuangan telah musnah di tengah persetubuhan
Kekejaman nyata yang tersaksikan oleh bidal mata
Kabut tipis yang menyamarkan bait-bait indah puisi cinta
Dan membuat lupa pada dongeng lama dulu kala.
Kenapa kita harus saling menikam bila kelak suatu saat kita akan tertikam
Kenapa kita harus saling menghilangnkan nyawa bila kelak suatu saat kita akan hilang nyawa

Dan matahari itu
Lihatlah,
Ia akan tenggelam, tenggelam, tenggelam dan sirna
Tanda bahwa apapun akan kembali kepadaNYA


Rembang, 28 Juli 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar