Ketika buku kubuka
Di dalamnya ada deretan nama
namun tak temukan, namun tak dapati
namamu di sana.
Kemarin
saat itu
Tidak
adakah beludru sisa makan itu
Hingga
sang puting pun hanya terdiam
Melihat
redupnya wajah sayupmu
Ditelan
warna hitam putih bergaris
Yang
dikenakan saat dulu dan lalu.
Kemarin saat itu
Kenapa tak ada swaramu
Yang kuharap mengetikkan nomer untukku
Untuk sedikat berbagi singkat lewat pesan
Saat sela hari ini atau besuk kali
Hanya asik dengan obrol pendek menyiksa
Yang terbawa higgga kini senja
Kemarin saat-saat itu
Merindu tanpa kemelut tuk sedikit berharap
Dari deretaan kursi yang dipenuhi
Lurus berjajar kosong tak isi
seperti tiyang yang hanya berdiri
Lurus ke atas, tak tersokong
Lalu tak tahu kapan akan tumbang
Semarang, 6 Desember 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar