“Pemilu Raya ini merupakan wujud
penerapan pesta rakyat yang akan menampung setidaknya 9.000 suara dari total
mahasiswa aktif yang ada di Universitas Negeri Semarang”, ungkap Fitri
Febrianti salah seorang panitia pemilihan umum yang ditemui diselah-selah
kegiatanya. Menurutnya Pemira tahun ini tak jauh beda dengan pemira tahun lalu
yang sama-sama menggunakan sistem online namun pada tahun ini prosedur yang
diterapakan lebih diperketat mengingingat pengalaman pemira tahun lalu yang
terindikasi kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab.
Namun sayangnya, pemira 2012 yang telah dipersiapkan para
Panitia jauh berbulan-bulan yang lalu terkendala oleh sistem online yang
mengalami troble tak terduga dan mengganggu jalannya pemungutan
suara hingga jadwal pemungutan yang seharusnya dimulai jam 08.00 Wib terpaksa
diundur 60 menit dari random acara yang telah disusun sebelumnya. Gangguan
sistem ini menyebabkan antrian panjang diberbagai TPS dan tak hayal membuat
beberapa mahasiswa memilih untuk golput. “Saya
tidak memilih, karena tadi saat berada di TPS sistemya error” ungkap
seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi yang tidak mau disebutkan namanya.
“Negara kita kan menganut sistem
politik demokrasi luber jurdil, jadi itu
hak mereka jika seumpama meraka tidak memilih, dan juga sebenarnya
golput itu tergolong dalam tiga macam, golput karena sistem, golput karena
takut jika memilih pilihanya tak tepat, dan golput karena ideologi yang apatis,
dan sekarang tergantung alasan mana yang dipergunakan mahasiswa tersebut”
ungkap Fitri saat dimintai tanggapan mengenai beberapa mahasiswa yang golput.
Hasil pemilihan ini akan diumumkan
malamnya pukul 18.30 WIB di lantai 1 Gedung H Rektor UNNES. Siapapun yang
berhasil memenangkan pemilu raya ini diharapkan benar-benar mampu menjadi
orang-orang pembawa progres yang membawa angin baru yang lebih segar bagi Universitas
Negeri Semarang menjadi.
Stright News pertamaku
Aini Machmudah
13 Desember 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar