Pages

Jumat, 23 November 2012

Kata untuk Duri yang Menikam


 

          Malam ini, entah apa yang akan aku tulis, semua terasa suram  dan penuh dengan tanda hitam. Sebuah masalah baru muncul dipermukaan menambah warna kelam dari sisa beban yang mau tak mau harus kupikul dipundak yang rapuh dan lemah ini.  Memang benar kata kebanyakan orang, semakin berumur seseorang semakin banyak pula masalah yang silih berganti datang, layaknya jamur yang tumbuh saat musim penghujan. Ketakutanku kini semakin menjadi, diriku yang rapuk ini, mampukah mengahadapi semua masalah ini? Sementara berdiri dengan kaki sendiripun aku belum mampu. Aku masih saja berpegang pada bahu mereka, merangkak dengan uluran tangan mereka dan bediri juga bersandar pada mereka.

            Aku takut, aku takut semua ini akan semakin rumit dan membuatku tak mampu memikul beban darinya menggunakan bahuku sendiri.  Bagaimana jika aku terseok saat melangkah kemudian terjatuh? Aku takut itu semua. 

            Namun, jika bukan aku sendiri yang memikulnya lalu siapa? Siapa yang mau memikulkan ini semua untukku? atau mungkin haruskah aku pergi berlali meninggalkanya dan menjadi pengecut?  Kalau saja aku diperbolehkan memilih dimana akan bertempat, aku akan memilih tinggal dan besar dalam mimpi dibandingkan kehidupan nyata yang serasa sesak dipenuhi oleh glinciran masalah yang siap menerjangku setiap waktu.

            Satu hal yang membutku masih berdiri ditengah duri yang saat ini mengenai tepat dijantungku, aku masih punya Allah, aku masih punya ibu, masih punya bapak dan adik-adikku yang siap menjulurkan tangannya saat aku terjatuh dan tak mampu berdiri. Mereka orang-orang terkasih yang siap ada kapanpun dan dalam kondisi bagaimanapun. Nasehat beliau yang begitu lekat diingatan ialah bahwa setiap masalah itu adalah bagian dari proses pendewasaan terhadap diri seseorang, tetaplah berjalan lurus kedepan mesti jalan yang akan di lalui itu berlubang,  kalaupun jalan berlubang itu membuatmu terjatuh maka cobalah bangkit dan berjalan kembali, semua itu akan memberi deretan pengalaman indah kelak jika telah melewatunya dan sampai pada tujuan.

Rembang, 06 Agustus 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar