Kehidupanku berjalan tanpa kusadari, pasang surut bahkan terbawa derasnya arus anginpun semua pernah kulakukan. Terkadang menepi asa dan terkadang juga menuju tengah seakan tak pernah mau merangkak bersama kerang- kerang kecil yang tergeletak di hadapanku. Sulitnya mencapaii titik itu, sulitnya menggapai angan itu, bak mencari benang ditumpukan jerami. Mencoba bangkit dengan bersandar pada tiang rapuh yang tertancap pada bebetuan yang lapuk.
Setiap kali pertanyaan itu muncul, pertanyaan tentang siapa aku? Apa cita-citaku? Dan apa tujuanku hidup? Aku bagaikan idiot yang sama sekali tidak mempunyai secuil gambaran tentang itu semua. Kalau saja ini adalah tugas kuliah, aku akan menengok ke kanan kiri untuk mencari jawaban itu,,,,,,, pertanyaan sepele memang tapi itu pertanyaan yang sungguh sampai kini belum pernah kutemukan jawabannya.
Setiap orang yang memandangku pasti tak akan pernah berfikiran bahwa aku ini lemah dan terpuruk, tepuruk bukan dengan keadaan yang tak nyaman. Tapi terpuruk dimana aku punya seribu orang yang kupercaya dan mempercayaiku. Inilah hidupku yang disangka bulan yang bisa mencerahkan malam, padahal aku tak lebih dari seonggok daging yang terabaikan seperti riwayat para kurawa dulu saat dilahirkan, tak punya apa-apa untuk dijadikan bekal melangkah kedepan. Kalaupun saja asa bisa berbunga menjadi rasa, kalau saja hina bisa berubah mejadi berharga . kalau saja!! Tapi apakah mungkin? Apa mungkin seekor kutu bisa berubah menjadi kupu-kupu?, kemustahilan bagi diriku yang hanya manusia biasa. Sesekali dalam khayal terdengar bisikan kecil yang mengalun mempertanyakan mungkinkah cerita ruwat seperti yang dikisahkan dalam Mahabarata terjadi padaku? Layaknya Bathari Durga atau Ranini yang menjadi Dewi Uma dan cantik kembali setelah diruwat oleh Sadewa, ataukah seperti Arimbi, raksasi berwajah menyeramkan yang bisa menjadi cantik setelah dihias oleh Kunthi yang kemudian diperistri Bima. Tapi apakah mungkin untukku? Yang kuinginkan sebentulnya memang tak perlu berlebihan seperti itu, cukuplah aku menjadi seorang yang berguna bagi mereka yang menyayangiku. Yah itulah harapan kecilku.
Walaupun bukan keistimewaan yang ku peroleh, tapi setidaknya harapan itu sudah lebih dari cukup merintihkan semangat beserta tenaga yang bisa memaksa tubuh, hati dan pikiranku bangkit ,,,, karna kutahu bahwa sesungguhnya kehendak allah tergantung dengan pikiran dan angan dari hambanya........ dan sesuatu yang tak pernah aku percaya itulah yang merubah hidup-ku. Yang perlahan mengajarkanku untuk berjalan penuh dengan kecermatan dan keteguhan hati, membuatku berdiri ketika menginjak lubang, yang membantu membuka mata dimana debu-debu dari perbuatanku selama ini menutup jalanku menuju tempat yang lebih baik .
Tidak ada yang lebih baik selain mempercayai bahwa aku berada diantara sang putih dan sang hitam.
Nothing is imposible
Selalu ada jalan jika ada kemauan.
Dan tak kan pernah kubiarkan terjadi padaku istilah “buluk merindukan bulan”.
Yang ada hanya harapan yang menyinari pagi yang berkumandang bersama riukan keagungan Tuhan
Semarang, 10 Oktober 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar