Pages

Selasa, 10 Juli 2012

Biarkan Proses yang Menjawab


Mengangkat hati bersama tetetesan embun pagi, mencoba menghadang awan hitam ditengah terjangaan harapan dengan seuntai kata “ bismillah”, sebagaii langkah kaki awal,
berjalan diatas bara api dan duri yang menyala.

Pagi menusuk harapan yang  setiap hembusannya mengandung percikan semangat dari elektron-elektron kecil yang saling menguatkan satu sama lain.
Yah, semuanya begitu cepat berlalu. Bergulir waktu, berteman jam, hari bulan bahkan tahun.
Setiap riukan itulah yang senantiasa mengiringi derasnya aliran hidup tanpa akhir hingga sang maut menutup nafas.

Sekecil  elektron itulah kita hidup didunia, ia bahkan lebih kecil dibanding atom-atom benda baik padat, cair maupun gas. Terkadang terbayang pertanyaan kecil difikiran, hidup , tentang apa itu hidup,tentang mengapa kita hidup, dan  untuk apa kita hidup. Pertanyaan sepele memang, layaknya pertanyaan biasa yang mengandung unsur 5W+1H, tapi apakah jawapannya juga sesederhana itu??

 Jawabanya mungkin ya dan tidak.
“Ya” bagi orang yang sudah tau hakikat hidup, dan “tidak” bagi seseorang yang masih seperti burung kecil yang belum bisa terbang, makanpun masih bergantung dengan sang ibu.  

Lalu masuk dibagian manakah kita? ? ? jawabannya belum pasti atau bahkan tak tahu sama sekali, biarkan proses yang menjawabnya. Biarkan proses yang menjawab layaknya juri “Kehidupan” yang akan membawa kebenaran sebagaimana takdir digariskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar