Pada umumnya, jenis atau kelas kata
dalam bahasa jawa dibedakan menjadi 10 macam (Suhono, 1956, Padmosoekotjo,
1986:108), sebagai berikut:
1.
Tembung aran ( benda / nomina / noun )
adalah kata yang menjelaskan nama barang, baik kongkrit maupun abstrak. Contoh
: meja , roti.
2.
Tembung Kriya ( kerja / verba / verb )
adalah kata yang menjelaskan atau bermakna perbuatan, pekerjaan. Contoh: ados,
turu, mangan.
3.
Tembung katrangan ( keterangan /
adverbia / adverb ) adalah kata yang menerangkan predikat atau kata lainya.
Contoh: wingi, sesuk, durung.
4.
Tembung kaanan ( keadaan / adjektiva )
yaitu kata yang menerangkan keadaan suatu benda atau lainnya. Contoh; ayu, ijo,
kuning, jero.
5.
Tembung sesulih ( ganti / pronomina /
pronoun) yaitu kata yang menggantikan kedudukan orang, barang, tempat, waktu
dan lainnya. Contoh: aku, dheweke, kowe, panjenengane.
6.
Tembung wilangan ( bilangan / numeralia
) yaitu kata yang yang menjelaskan bilangan. Contoh: siji, telu, rolas, selawe.
7.
Tembung panggandeng ( sambung /
konjungsi) yaitu kata yang berfungsi menyambungkan kata dengan kata. Contoh:
lan, karo, tuwin.
8.
Tembung ancer-ancer ( depan / preposisi)
yaitu kata yang mengawali kata lain, bermakna memberikan suatu tanda terhadap
suatu asal-usul, yempat atau kausalitas. Contoh: ing, saka,
9.
Tembung panyilah ( Sandang / artikel )
yaitu kata yang menerangkan status atau sebuatan seseorang, binatang dan
lainya. Contoh: sang, si , Hyang. Dsb
10.
Tembung panguwuh ( lok / penyeru /
interjeksi) yaitu kata yang memiliki makna seruan, ungkapan verbal bersifat
emotif. Contoh: lho, adhuh.hore dan sebagainya.
Sedangkan menurut Ramlan (1991: 58) mengemukakan
adanya dua belas golongan kata, yaitu sebagai berikut:
1) kata verbal
2) Kata nominal
3) Kata keterangan
4) Kata tambah
5) Kata bilangan
6) Kata penyukat
7) Kata sandang
8) Kata Tanya
9) Kata suruh
10) Kata penghubung
11) kata depan
12) Kata seruan
Kridalaksana (1991: 49) membagi
kelas kata berikut:
1) Verba
2) Ajektiva
3) nomina
4) Pronomina
5) Numeralia
6) Adverbia
7) Interogativa
8) Demonstrativa
9) Artikula
10) Preposisi
11) Konjungsi
12) kategori fatis
13) Interjeksi
Kata
Benda ( Nomina atau Tembung Aran )
2.1
Pengertian
Kata benda adalah kata yang
menerangkan nama barang-barang secara kongkret dan abstrak (Padmosoekatjo,
1986: 108). Selanjutnya Poedjoseodarmo (1979: 77) menmabhkan bahwa kata benda
atau nomina adalah kata yang mandiri, dalam kalimat tidak tergantung kata lain,
mislanya oarang, tempat, benda, kualitas, dan tindakan.
2.2 Ciri-Ciri Nomina
Ciri-ciri
nomina dilihat dari 3 hal yaitu prilaku morfologis, prilaku sintaksis /
Valensi, perilaku semantis/ makna:
1.
Prilaku morfologis
Ciri yang bersifat morfologis ada
dan patut diperhatikan sejauh kata tersebut berbentuk pilimorfemis yakni
gabungan dua buah morfem atau lebih. Ciri nomina berdasarkan perilaku
morfologisnya adalah sebagai berikut:
1) Afiks
pembentuk nomina yaitu:
paN-
= pambujuk
pa- = paweling
pi- = pitutur
praN-/an = panyuwunan
pa-/-an = pasugatan
pi-/-an = pitulungan
pra-/-an = prapatan
2) Konfiks
ka-/-an, sufiks –an, dan sufiks –e
Contoh: karisedenan, kalurahan,
( namun ada konfiks ka-/-an tidak
selamanya membentuk nomina seperti kawelasan
dan kadunungan yang berkelas verba),
sementara itu sufiks –an yang
berkelas nomina biasanya berkorespondensi dengan kata duwe, misalnya duwe dolanan,
duwe tulisan namun ada juga sufiks –an yang berkelas verba misalnya: dolanan dan sabukan, ini dapat dibuktikan dengan mengkombinasikan kata-kata
tersebut dengan mbok kowe.
2.
Perilaku Sintaksis
Nomina tidak hanya berbentuk
polimorfemis tetapi juga monomorfemis, misalnya kata buku, bocah, meja, tas,
sepatu, dsb. Pengenalan kata benda melalui ciri-ciri sintaksisnya adalah
sebagai berikut:
a.
Dalam kalimat yang berpredikat verba,
nomina cenderung menduduki fungsi S (jejer)
atau O (lesan).
Contoh:
ibu adhang sega atau Sega
didhang ibu
b. Pengingkaran
terhadap nomina tidak memakai ora, melainkan dudu “bukan”, terutama dalam kalimat tuggal atau kontruksi yang
bukan ideomati. Jadi yang ada adalah semacam : sing digawa dudu buku dan bukan
sing digawa ora buku.
c.
Nomina lazimnya dapat diikuti oleh kata
yang berkelas adjektiva (kata sifat), baik dengan atau tanpa kata pemerlekat sing ‘yang’ contonya : buku anyar, meja cilik, wong sing pinter,
dsb.
3.
Prilaku Semantik
Prilaku semantik ini sebagai pengacu
terhadap unsur kenyataan yang berupa manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, benda,
gagasan, pengertian, dan yang lain sejenisnya beserta segala dimensi yang
dimiliki dan dapat disebut dengan kata.
2.3 Subkategori
Nomina
Berdasarkan ciri-cirinya nomina
dapat dikategorikan menjadi beberapa subkaategori, yaitu:
1.
Monomorfemis dan polimorfemis
2.
Nomina tunggal dan tidak tunggal
3.
Nomina generik dan spesifiks
4.
Nomina umum dan khusus
5.
Nomina abstrak dan konkret
6.
Nomina insani dan bukan insani
7.
Nomina nama dan bukan nama diri
2.4 Sistem
Morfologi Nominal
1) Nomina Murni
Yakni nomina (kata benda) yang asli
dari kelasnya sendiri, tidak terbentuk dari kelas kata yang lain. Nomina ini berupa
tembung lingga (L), dwilingga (DL),
dwipurwa (DP) atau kombinasi dari masing-masing bentuk tersebut dengan imbuhan
tertentu.
a.
Bentuk dan arti nomina murni
Arti
|
Bentuk
|
Contoh
|
Bentuk
konkrit
|
a.
L
b.DL
semu
c.DL
d.
DL-an
|
Meja,
kursi, bale.
Odhong-odhong,
alun-alun.
Kupu-kupu,
kursi-kursi.
Kembang-kembangan.
Wit-witan
|
Bentuk
abstrak
|
a.
L
b.
ka-L-an
c.
DP
d.
pra- L
|
Agama,
ilmu, budi, akal
Kabudayan,
kadonyan, kasunyatan.
Pepalang,
gegodhongan.
Pratandha,
prajanji, pratingkah.
|
Pelaku
|
PaN-L
|
Pangarit,
pangendhang, panabuh
|
Alat
|
paN-L
|
pangganjel
|
Tempat
|
a.
L-an
b.
ka-L-an
c.
pa-L-an
d.per-L-an
e.DP-an
f.
pra-L-an
|
Suketan,
kolaman, banyunan.
Kalurahan,
kecamatan.
Padusan,
pomahan, pasanggrahan.
Pertapan.
Sesawahan,
sesuketan, sesekaran.
Pradesan.
|
Tiruan
|
a.
L-an
b.DL-an
|
Bandhulan,
celengan, gunungan
Pasar-pasaran,
wong-wongan.
|
Permainan
|
L-an
|
Macanan,
nekeran
|
Jenis
kelamin
|
L(a)
L(i)
DL(a)
DL(i)
|
Dewa,
putra, taruna, saswa
Dewi,
putri, taruni, siswi.
Dewa-dewa,
putra-putra.
Dewi-dewi,
putri-putri
|
Milik
|
-ku,
-mu
|
Mbahku,
polpenmu.
|
b.
Sistem Morfologi Murni
DL
|
DL-an
|
DL-an(2)
|
DL-an(3)
|
DL(a)
|
DL(i)
|
DL
semu
|
DP
|
DP-an
|
Pra-L
|
paN-L(1)
|
paN-L
|
Pra-L-an
|
Per-L-an
|
Ka-L-an
|
Ka-L-an(2)
|
L
(a)
|
L(i)
|
L
|
L(2)
|
L-an(1)
|
L-an(2)
|
L-an(3)
|
-ku,
-mu, -e
|
|
2). Nomina Nonmurni
Nomina non murni ada tiga macam
yaitu nomina de verba (kata benda transposisi dari kata kerja), nomina de
adjektiva (kata benda transposisi dari kata sifat) dan nomina de numeralia
(kata benda transposisi dari kata bilangan).
a.
Nomina de verba
1) Bentuk
dan Arti Nomina de Verba
Arti
|
Bentuk
|
Contoh
|
Benda
abstrak
|
a.
paN-L
b.
paN-L-an
c.
pi-L
d.
paN-DL
|
Pangrungu,
pangudi.
Panyuwunan,
panguripan,
Pituduh,
piwelas, pitutur.
Pangarep-arep,
pangeling-eling.
|
Pelaku
|
a.
paN-L
b.
pa-L
|
Panulis,
pangrawit, panggarap.
Pagawe,
pamong.
|
Alat
|
a.
paN-L
b.
paN-L-an
c.
L-an
d.
pa-L-an
|
Panyangga,
pangukur.
Panggorengan,
panggoilingan.
Saringan.
Patukon.
|
Obyek
|
a.
L-an
b.
DP-an
c.
DL-an
|
Baron,
gawean, tanduran.
Beburon,
tetanduran.
Alap-alapan.
|
Tempat
|
a.
L-an
b.
paN-L-an
c.
pa-L-an
d.
per-L-an
|
Shendhenan.
Pandhelikan,
pangrantunan.
Palagan,
paturon.
Peretapan.
|
Hasil
|
a.
L-an
b.
DP-an
b.
DL-an
|
Gorengan,
lukisan, gambaran.
Gegayuhan,
tetanduran, tetukon.
Goreng-gorengan,
iris-isisan.
|
Milik
|
a.
–ku/-mu/-e
b.
DL-ku/-mu/-e
|
Gaweanmu,
pangudine.
Pangarep-arepku,
tetukonmu.
|
2) Sistem
Morfologi Nomina de Verbal
paN-L
|
paN-L
|
paN-Lan
|
paN-L-an
|
paN-L-an
|
paN-L-an
|
Pi-L
|
Per-L-an
|
Pa-L
|
Pa-L-an
|
Pa-L-an
|
DP-an
|
DP-an
|
DL-an
|
DL-an
|
DL-ku/-mu/-e
|
L-an
|
L-an
|
L-an
|
L-an
|
-ku/-mu/-e
|
paN-DL
|
|
|
|
b.
Nomina de adjektiva
1) Bentuk
dan arti nomina de adjektiva
Arti
|
Bentuk
|
contoh
|
Benda
abstrak
|
a.
ka-L-an
b.
pi-L
|
Keadilan,kamulyan,
kasarasan
Plala,
piandel
|
Pelaku
|
paN-L
|
Pembareb,
pangayom, panggedhe, panguwat
|
Alat
|
a.
paN-L
b.
L-an
|
Pangawet,
paningset.
Telesan,
rusohan.
|
Sebab
|
a.
paN-L
b.
paN-L-an
c.pa-L-an
d.
DP-an
e.
DP
|
Panglaris,
panglipur.
Panglarasan
Palarisan
Memeden
Memedi
|
Tempat
|
a.
L-an
b.
PaN-L-an
c.pa-L-an
|
Petengan,
adheman, sepen
Pangayoman,
pangresian
Pasucen,
pakiwan
|
Hasil
|
a.
L-an
b.Dp-an
|
Bathen,
payan.
Bebathen,
pepayon.
|
Milik
|
a.
–ku, -mu, -e
b.
DP-ku, -mu, -e
|
Piandelku,
pakiwanmu.
Pepayonku,
bebhatenmu.
|
sifat
|
a.
L-an
b.
DP
c.
DP-an
d.
DL
|
Legen,
paitan, kuningan.
Lelembut,
kekecut, rerusoh
Pepaitan,
lelegian, sesegeran.
Res-res.
|
2) Sistem
Morfologi Nomina de adjektiva
Pa-L-an
|
Pi-L
|
paN-L
|
|
|
L-an
|
L-an
|
paN-L-an
|
|
|
Pa-L-an
|
DP-an
|
DP-an(2)
|
DP-an
|
|
DP
|
DP-ku
|
DL
|
-ku,-mu,
-e
|
|
c.
Nomina de numeralia
1) Bentuk
dan Arti Nomina de numeralia
Arti
|
bentuk
|
Contoh
|
Satuan
|
L-an
|
Atusan,
ewon (sewunan), puluhan
|
Tempat
|
Pra-L-an
|
Prapatan,
proliman, protelon
|
2) Sistem
Morfologi Nomina de numeralia
L-an
Pra-L-an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar