Aku terseok mengangkat kerendaku sendiriMenuju sepetak bumi untuk kuburan cinta iniDi sisih got berlampu merkuriDi sebrang rumah beraroma bangkai keladi.
“Aku haus air susumu, Ibu” raungku setengah matiDan tepat saat jantungku dicabutiAku benar keluar dari bingkai dongeng terkutuk ini.
Aini Machmudah (Gunungpati-24/09)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar